Di era modern saat ini, sunscreen atau tabir surya telah menjadi produk yang hampir wajib digunakan dalam rutinitas perawatan kulit. Banyak dokter kulit dan ahli kecantikan menekankan pentingnya penggunaan sunscreen setiap hari untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan penuaan dini hingga kanker kulit.

Namun, seiring popularitasnya, muncul pertanyaan: apakah sunscreen benar-benar menyehatkan kulit atau justru membawa dampak negatif? Beberapa orang menganggap penggunaan sunscreen setiap hari bisa menimbulkan masalah kesehatan karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap fakta tentang penggunaan sunscreen, manfaatnya, risiko yang mungkin terjadi, serta cara memilih dan menggunakan sunscreen yang benar agar kulit tetap sehat dan terlindungi.
Baca Juga: Racun dalam Kecantikan: Mengungkap Bahaya Merkuri pada Kosmetik dan Kulit Wajah Anda
Mengapa Sunscreen Penting untuk Kulit
Paparan sinar matahari memang penting untuk tubuh karena membantu produksi vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan tulang. Namun, paparan berlebihan tanpa perlindungan dapat merusak kulit. Sinar UV terdiri dari dua jenis utama yang berdampak pada kulit:
- UVA (Ultra Violet A)
- Menembus lapisan kulit yang lebih dalam.
- Menyebabkan penuaan dini seperti keriput, garis halus, dan kulit kendur.
- Dapat memicu kanker kulit jika terpapar dalam jangka panjang.
- UVB (Ultra Violet B)
- Menyebabkan sunburn atau kulit terbakar.
- Meningkatkan risiko kanker kulit dan kerusakan DNA sel kulit.
Sunscreen bekerja dengan menyerap atau memantulkan sinar UV, sehingga kulit tetap terlindungi dari dampak negatif paparan sinar matahari. Dengan demikian, sunscreen bukan hanya produk kecantikan, tetapi juga perlindungan kesehatan kulit.
Jenis-Jenis Sunscreen
Sunscreen memiliki dua kategori utama berdasarkan cara kerjanya dan bahan aktif yang digunakan:
1. Sunscreen Fisik (Physical Sunscreen)
- Mengandung bahan mineral seperti zinc oxide dan titanium dioxide.
- Bekerja dengan memantulkan sinar UV sehingga tidak menembus kulit.
- Aman untuk kulit sensitif dan direkomendasikan bagi ibu hamil dan anak-anak.
- Tidak mudah menyebabkan iritasi.
- Kekurangannya, teksturnya agak tebal dan meninggalkan white cast (lapisan putih) di kulit.
2. Sunscreen Kimia (Chemical Sunscreen)
- Mengandung bahan kimia seperti oxybenzone, avobenzone, atau octinoxate.
- Bekerja dengan cara menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas yang dilepaskan dari kulit.
- Teksturnya ringan dan lebih nyaman dipakai sehari-hari.
- Namun, beberapa bahan berpotensi memicu alergi atau gangguan hormon jika digunakan dalam jangka panjang.
Fakta Manfaat Sunscreen untuk Kesehatan Kulit
Berikut beberapa fakta positif tentang penggunaan sunscreen yang sudah terbukti secara ilmiah:
1. Mengurangi Risiko Kanker Kulit
Kanker kulit adalah salah satu penyakit yang sering disebabkan oleh paparan sinar UV berlebihan. Menurut penelitian American Cancer Society, penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30 setiap hari dapat mengurangi risiko kanker kulit secara signifikan, terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan.
2. Mencegah Penuaan Dini
Paparan UVA adalah penyebab utama penuaan dini. Sunscreen membantu menjaga elastisitas kulit, mencegah keriput, garis halus, dan kulit kendur. Dengan penggunaan rutin, kulit akan tetap sehat dan tampak awet muda.
3. Mencegah Hiperpigmentasi
Flek hitam dan warna kulit tidak merata sering kali disebabkan oleh sinar UV. Sunscreen membantu mengurangi risiko hiperpigmentasi, sehingga kulit tetap cerah dan merata.
4. Menjaga Kesehatan Kulit Sensitif
Bagi pemilik kulit sensitif, sunscreen fisik dapat membantu mencegah iritasi akibat paparan sinar matahari yang terlalu kuat. Perlindungan ini juga penting bagi penderita penyakit kulit seperti rosacea atau lupus.
Risiko dan Dampak Negatif Penggunaan Sunscreen
Meski memiliki banyak manfaat, sunscreen juga bisa membawa dampak negatif jika salah pilih atau salah penggunaan. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
1. Kandungan Bahan Berbahaya
Beberapa sunscreen kimia mengandung bahan seperti oxybenzone dan octinoxate yang diduga dapat mengganggu hormon tubuh. Walaupun risikonya masih diperdebatkan, banyak ahli menyarankan untuk memilih sunscreen yang tidak mengandung bahan ini, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak.
2. Risiko Iritasi dan Alergi
Bahan kimia tertentu dalam sunscreen dapat memicu reaksi alergi seperti gatal, kemerahan, atau ruam. Jika kulit Anda sensitif, sebaiknya pilih sunscreen berbahan mineral.
3. Dampak Lingkungan
Sunscreen dengan kandungan kimia tertentu dapat merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang. Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaan sunscreen dengan bahan kimia yang merusak lingkungan.
4. Salah Penggunaan
Banyak orang hanya menggunakan sunscreen sekali sehari, padahal efektivitasnya hanya bertahan sekitar 2 jam. Jika tidak dioleskan kembali, kulit tetap berisiko terpapar sinar UV berlebihan.
Cara Memilih Sunscreen yang Tepat dan Aman
Agar mendapatkan manfaat optimal, pilih sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit. Berikut tipsnya:
- Perhatikan SPF dan PA
- Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 untuk aktivitas sehari-hari.
- Pilih yang memiliki label PA+++ untuk perlindungan maksimal dari sinar UVA.
- Pastikan Label “Broad Spectrum”
Ini menunjukkan sunscreen mampu melindungi kulit dari UVA dan UVB sekaligus. - Pilih Sesuai Jenis Kulit
- Kulit sensitif: pilih sunscreen fisik berbahan zinc oxide atau titanium dioxide.
- Kulit berminyak: pilih sunscreen yang bebas minyak dan non-komedogenik.
- Kulit kering: pilih sunscreen yang memiliki kandungan pelembap.
- Pastikan Terdaftar di BPOM
Ini menjamin produk telah melalui uji keamanan dan bebas dari bahan berbahaya.
Cara Menggunakan Sunscreen yang Benar
Banyak orang sudah menggunakan sunscreen tetapi tidak mendapatkan hasil maksimal karena cara pemakaiannya salah. Berikut langkah-langkah yang tepat:
- Oleskan sunscreen 15-30 menit sebelum keluar rumah.
- Gunakan secukupnya, setara dengan ½ sendok teh untuk wajah dan leher.
- Reapply setiap 2 jam, terutama jika Anda berkeringat atau setelah berenang.
- Jangan hanya mengandalkan sunscreen; gunakan topi, kacamata hitam, atau payung sebagai perlindungan tambahan.
- Tetap gunakan sunscreen meski cuaca mendung, karena sinar UVA tetap bisa menembus awan.
Mitos dan Fakta Seputar Sunscreen
Banyak mitos yang berkembang mengenai sunscreen. Berikut beberapa yang perlu diluruskan:
- Mitos: Sunscreen hanya perlu dipakai saat cuaca panas.
Fakta: Sinar UV tetap ada bahkan saat cuaca mendung, sehingga sunscreen harus digunakan setiap hari. - Mitos: Orang berkulit gelap tidak perlu sunscreen.
Fakta: Semua warna kulit tetap berisiko terkena kerusakan akibat sinar UV. - Mitos: Sunscreen bisa menyebabkan kulit kusam.
Fakta: Sunscreen justru membantu menjaga kulit tetap cerah dan sehat dengan melindunginya dari kerusakan akibat sinar UV.
Kesimpulan
Penggunaan sunscreen pada dasarnya sangat menyehatkan kulit dan merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang. Sunscreen membantu melindungi kulit dari penuaan dini, kanker kulit, dan berbagai masalah lainnya yang disebabkan oleh sinar UV.
Namun, manfaat sunscreen hanya bisa dirasakan jika dipilih dan digunakan dengan benar. Pilih produk yang aman, bebas bahan berbahaya, dan terdaftar di BPOM. Gunakan secara rutin dan sesuai aturan agar kulit mendapatkan perlindungan maksimal.
Ingatlah bahwa kulit sehat adalah investasi jangka panjang. Dengan memilih sunscreen yang tepat dan menggunakannya secara konsisten, Anda tidak hanya menjaga kecantikan kulit, tetapi juga melindungi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, jangan ragu untuk menjadikan sunscreen sebagai bagian penting dari perawatan kulit sehari-hari Anda.