Paracetamol merupakan salah satu obat yang paling sering digunakan oleh orang tua untuk menurunkan demam dan meredakan rasa nyeri pada bayi. Obat ini tergolong aman jika diberikan dengan dosis yang tepat. Namun, jika dosisnya berlebihan atau terlalu sedikit, justru dapat menimbulkan masalah kesehatan, bahkan membahayakan bayi.

Bayi memiliki kondisi tubuh yang sangat berbeda dibandingkan anak-anak yang lebih besar maupun orang dewasa. Oleh karena itu, pemberian paracetamol untuk bayi harus memperhatikan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan bayi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang panduan dosis paracetamol yang aman untuk bayi, cara pemberiannya, serta tips penting yang wajib diketahui oleh setiap orang tua.
Mengapa Paracetamol Sering Digunakan untuk Bayi?
Paracetamol, atau dikenal juga sebagai acetaminophen, merupakan obat yang memiliki dua fungsi utama:
Antipiretik (Penurun Demam): Membantu menurunkan suhu tubuh bayi ketika demam.
Analgesik (Pereda Nyeri): Mengurangi rasa sakit akibat tumbuh gigi, imunisasi, atau infeksi ringan seperti flu dan pilek.
Keunggulan paracetamol dibandingkan obat lain, seperti ibuprofen, adalah tingkat keamanannya yang relatif lebih tinggi jika diberikan sesuai dosis. Selain itu, paracetamol jarang menimbulkan iritasi lambung, sehingga aman digunakan bahkan untuk bayi yang masih berusia beberapa bulan.
Catatan penting:
Paracetamol tidak menyembuhkan penyebab demam, melainkan hanya membantu mengurangi gejala. Oleh karena itu, orang tua tetap harus mencari tahu penyebab demam bayi dan berkonsultasi dengan dokter jika demam tidak kunjung reda.
Baca Juga: Alpukat dan Kecantikan: Nutrisi Penting untuk Kulit Sehat
Panduan Dosis Paracetamol Berdasarkan Berat Badan Bayi
Dosis paracetamol tidak ditentukan hanya berdasarkan usia, tetapi juga berat badan bayi. Hal ini karena bayi dengan usia yang sama bisa memiliki berat badan yang berbeda, sehingga kebutuhan obatnya pun berbeda.
- Dosis Umum yang Direkomendasikan
Menurut pedoman medis yang dikeluarkan oleh WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dosis paracetamol yang aman untuk bayi adalah:
10–15 mg per kilogram berat badan (mg/kgBB)
Diberikan setiap 4–6 jam sekali jika diperlukan
Maksimal 4 kali dalam 24 jam
Contoh perhitungan:
Jika bayi memiliki berat badan 8 kg, maka dosis paracetamol yang dapat diberikan adalah:
10 mg × 8 kg = 80 mg (dosis minimal)
15 mg × 8 kg = 120 mg (dosis maksimal)
Artinya, bayi tersebut dapat diberikan 80–120 mg paracetamol setiap kali minum, dengan jarak pemberian minimal 4 jam.
- Panduan Praktis Berdasarkan Berat Badan
Berikut adalah tabel panduan dosis paracetamol berdasarkan berat badan bayi:
Berat Badan Bayi Dosis Paracetamol (mg) Volume Sirup (100 mg/5 ml)
5 kg 50 – 75 mg 2,5 – 3,75 ml
6 kg 60 – 90 mg 3 – 4,5 ml
7 kg 70 – 105 mg 3,5 – 5,25 ml
8 kg 80 – 120 mg 4 – 6 ml
9 kg 90 – 135 mg 4,5 – 6,75 ml
10 kg 100 – 150 mg 5 – 7,5 ml
Tips: Selalu periksa label obat karena kandungan paracetamol dalam sirup bisa berbeda-beda. Ada yang 120 mg/5 ml, 125 mg/5 ml, atau 160 mg/5 ml.
Cara Memberikan Paracetamol pada Bayi
Agar obat bekerja dengan efektif dan aman, penting untuk memperhatikan cara pemberian paracetamol berikut ini:
- Gunakan Alat Ukur yang Tepat
Selalu gunakan sendok takar, pipet, atau syringe (alat suntik khusus obat) yang biasanya tersedia dalam kemasan obat. Jangan menggunakan sendok makan biasa karena takarannya tidak akurat dan dapat menyebabkan dosis yang berlebihan.
- Perhatikan Interval Waktu Pemberian
Beri jeda minimal 4 jam antara pemberian dosis satu dengan dosis berikutnya. Jika bayi masih demam setelah 4 jam, Anda boleh memberikan dosis berikutnya, tetapi tidak boleh lebih dari 4 kali dalam 24 jam.
- Jangan Campurkan dengan Susu atau Makanan
Paracetamol sebaiknya diberikan langsung ke mulut bayi menggunakan pipet atau syringe. Jika dicampurkan dengan susu atau makanan, dosis obat mungkin tidak akan diminum habis sehingga tidak efektif.
- Catat Waktu dan Jumlah Dosis
Orang tua sebaiknya mencatat setiap kali memberikan paracetamol pada bayi. Ini penting untuk mencegah overdosis, terutama jika ada lebih dari satu pengasuh yang merawat bayi.
Bahaya Memberikan Dosis Paracetamol yang Salah
Memberikan dosis paracetamol yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat berbahaya. Berikut dampaknya:
- Dosis Terlalu Rendah
Obat tidak efektif menurunkan demam atau meredakan nyeri.
Bayi tetap merasa tidak nyaman, sehingga rewel dan sulit tidur.
- Dosis Terlalu Tinggi (Overdosis)
Dapat menyebabkan kerusakan hati (hepatotoksisitas).
Gejala awal overdosis: muntah, lemas, kulit dan mata menguning (gejala penyakit kuning).
Dalam kasus yang parah, overdosis paracetamol dapat mengancam nyawa bayi.
Peringatan penting: Jika Anda curiga bayi mengalami overdosis paracetamol, segera bawa ke unit gawat darurat (UGD) untuk mendapatkan pertolongan medis.
Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?
Paracetamol hanya membantu meredakan gejala sementara. Orang tua harus segera membawa bayi ke dokter jika menemukan tanda-tanda berikut:
Demam bayi tidak turun setelah 3 hari meski sudah diberikan paracetamol.
Suhu tubuh bayi lebih dari 39°C.
Bayi tampak lemas, sulit dibangunkan, atau kejang.
Ada tanda dehidrasi, seperti bibir kering dan jarang buang air kecil.
Bayi berusia di bawah 3 bulan dan mengalami demam lebih dari 38°C.
Tips Aman Memberikan Paracetamol untuk Bayi
Agar pemberian paracetamol aman dan efektif, perhatikan tips berikut:
Baca label obat dengan cermat. Pastikan kandungan dan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter.
Jangan mencampur obat. Hindari memberikan obat lain yang juga mengandung paracetamol, seperti obat flu, untuk mencegah overdosis.
Konsultasi sebelum memberikan obat. Jika ragu, selalu konsultasikan kepada dokter atau apoteker.
Simpan obat di tempat aman. Jauhkan dari jangkauan anak-anak agar tidak diminum tanpa sengaja.
Jangan gunakan obat kadaluarsa. Paracetamol yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa bisa berkurang efektivitasnya dan berpotensi berbahaya.
Kesimpulan
Paracetamol adalah obat yang aman untuk bayi jika diberikan dengan dosis yang tepat sesuai berat badan. Dosis yang direkomendasikan adalah 10–15 mg/kgBB, diberikan setiap 4–6 jam, dan tidak lebih dari 4 kali dalam 24 jam.
Penggunaan alat ukur yang akurat, mencatat waktu pemberian, dan memperhatikan gejala yang muncul sangat penting untuk memastikan keamanan bayi. Jika demam bayi tidak kunjung reda atau menunjukkan tanda bahaya, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Dengan pemahaman yang benar dan pengawasan yang ketat, paracetamol dapat menjadi alat bantu yang efektif dan aman untuk membantu bayi merasa lebih nyaman saat demam atau nyeri, tanpa risiko kesehatan yang serius.